Monday 21 March 2011

Asma’ Sunge Rajeh


Khasiat :

Dikalangan ahli ilmu hikmah Asma’ Sunge Raja dipercayai sebagai raja / mustika dari ilmu kesaktian. Hal ini dikarenakan, bila ilmu ini digunakan dapat mengeluarkan keajaiban khoriqu lil `adat, mengeluarkan daya gaibnya yang luar biasa diluar kebiasaan hukum alam. Yang mana khasiat dari ilmu ini multifungsi untuk keperluan apa saja tergantung dari niat sang pembacanya. Jadi dengan memiliki ilmu Asma’ Sunge Rajeh seperti telah memiliki puluhan ilmu dengan khasiat berbeda-beda.
Disamping daya gaib dan khasiatnya yang luar biasa, ilmu ini banyak diminati oleh para jawara dan spiritualis dikarenakan kemudahan dalam mempelajarinya. Yaitu Asma’ Sunge Raja bersifat siap pakai artinya bisa langsung difungsikan tanpa perlu ditirakati atau dipuasai terlebih dahulu, serta bukan berbentuk jimat atau benda pusaka atau semacamnya. Setiap kali diperlukan, cukup dengan mengucapkan rapal dari Asma’ Sunge Rajeh yang sangat pendek, singkat dan mudah diingat. Sifatnya pun permanen atau untuk seumur hidup. Bahkan bisa diamalkan oleh siapa saja baik muslim maupun nonmuslim.
Sanad Keilmuan
Konon asma ini merupakan warisan dari Nabiyullah Khidir alaihissalam yang diturunkan secara langsung oleh beliau kepada dua orang pilihan yaitu :
  1. Pangeran Cakra Buana di Cirebon.
  2. Kyai Su’udy (Wali Bujuk Tumpeng) di Madura yang kemudian diturunkan kepada kedua anaknya :
  • Syekh Abu Syamsudin
  • Syekh Daman Huri
Namun saya pribadi tidak dapat melacak kebenaran riwayat ilmu ini karena saya belum pernah bertemu dengan Nabi Khidir a.s baik secara zahir maupun batin. Menurut riwayat Ilmu batin ini dibisikan oleh Nabi Khidir as disuatu tempat diatas air yang besar (bisa berarti sungai atau lautan). Oleh sebab itu ilmu Batin ini disebut Asma’ Sunge Rajeh. Artinya Sunge Rajeh (Bahasa Madura) dalam bahasa Indonesia adalah Sungai yang Besar.
Meski Asma’ Sunge Rajeh diturunkan di Jawa dan Madura namun rapal dari ilmu ini tidak sedikitpun memakai bahasa Jawa. Bahasa dari rapalan Asma’ Sunge Rajeh diyakini merupakan bahasa kuno.
Versi Asma’ Sunge Rajeh
Pada awalnya, ilmu ini diajarkan secara turun-temurun kepada generasi penerus dan para murid. Mungkin karena pamor kehebatannya, ilmu batin ini menjadi sangat terkenal maka banyak pendekar di pulau Jawa maupun Madura yang juga ikut mempelajarinya. Sehingga kini ilmu ini menyebar di pelosok pulau Jawa dan Madura bahkan hingga saat ini menyebar berbagai wilayah lain se-Asia. Kemudian muncullah berbagai macam versi Asma’ Sunge Rajeh. Paling tidak menurut sebagian besar para sesepuh, Asma’ Sunge Rajeh terbagi menjadi 5 versi.
  1. Versi Cirebon
  2. Versi Madura
  3. Versi Grobogan
  4. Versi Blora
  5. Versi Solo
Rapal dari setiap versi tersebut hampir sama, tidak sama persis. Dan sebagian versi memiliki tingkatan-tingkatan untuk membedakan rapal Asma’ Sunge Rajeh satu dengan yang lainnya. Contohnya pada Asma’ Sunge Rajeh versi Cirebon, terdapat 4 tingkatan. Dari keempat tingkatan tersebut rapalannya juga berbeda-beda. Untuk mengetahui keaslian Asma’ Sunge Rajeh cukup sulit. Setiap pemilik Asma’ Sunge Rajeh akan mengklaim bahwa ilmunya adalah asli. Namun saya memiliki cara tersendiri untuk mengetahuinya.
Asma’ Sunge Rajeh dan Kehebatannya
Kehebatan dari Asma’ Sunge Rajeh ini tidak perlu dipertanyakan lagi, karena setiap pengamal ilmu ini pasti pernah merasakan khasiat dan kegunaannya. Bahkan saking wingit-nya ilmu ini, dilarang untuk mengamalkan di dalam ruangan karena energi dahsyatnya yang besar bisa membuat rapuh dinding tembok, alat elektronik dan mesin kendaraan.
Banyak para spiritualis dan paranormal yang menerangkan berbagai khasiat dari ilmu ini. Dari khasiat kanuragan dan kekebalan hingga untuk tujuan memindah hujan. Intinya Asma’ Sunge Rajeh berkhasiat multifungsi sesuai kehendak pengamalnya.
Kegunaan Asma’ Sunge Rajeh yang saya pegang, misalnya untuk :
  1. Sebagai ilmu keselamatan dari segala bentuk kejahatan. Selamat dari senjata tajam dan tumpul serta senjata api di mana saja darat, laut dan udara.
  2. Keselamatan dalam pengeroyokan massa dan pengepungan.
  3. Keselamatan dari berbagai bencana alam dengan daya tuah Aji Pameling dan tuntunan Guru Sejati.
  4. Memiliki kekuatan pukulan tangan untuk melumpuhkan musuh yang berilmu kebal sekalipun.
  5. Melipat gandakan Kewibawaan untuk menggentarkan nyali musuh.
  6. Dapat digunakan untuk melumpuhkan makhluk halus sebangsa JIN yang jahat.
  7. Membuat pemagaran gaib untuk suatu tempat, rumah dan lain sebagainya.
  8. Membentengi diri (proteksi gaib) ketika akan Meraga Sukma (OBE).
  9. Dapat menetralisir rumah dan tanah angker dari JIN penunggu yang jahat.
  10. Menangkal sihir, teluh, santet, hipnotis, gendam dan sejenisnya.
  11. Mempengaruhi pikiran orang lain untuk berbagai tujuan positif.
  12. Bisa digunakan untuk mempengaruhi atasan ataupun majikan agar lebih simpatik.
  13. Mengaktifkan daya pengasihan, inner beauty dan aura kharismatik.
  14. Mendamaikan setiap persoalan rumit yang sedang dialami.
  15. Penyembuhan diri sendiri dan orang lain.
  16. Dapat menghentikan keluarnya darah akibat luka.
  17. Membuang aura negatif (sengkolo) dalam tubuh.
  18. Bisa dipakai untuk nagih hutang, melamar & tes wawancara kerja dll
  19. Membuat pelarisan untuk toko, kedai dan sejenisnya serta meproteksinya dari guna-guna saingan bisnis.
  20. Menghalau awan mendung dan hujan.
  21. Dan berbagai manfaat yang dapat dikembangkan sesuai hajat keperluan kita.
Tatacara mempelajari Asma’ Sunge Rajeh
Perlu diketahui bahwa setiap guru ternyata memiliki tatacara yang berbeda-beda dalam menurunkan ilmu ini. Bagi saya pribadi yang pasti adalah :
  • Ilmu ini bisa dimiliki oleh siapa saja. Pria / Wanita. Baik muslim maupun nonmuslim.
  • Tidak ada pantangan tertentu, selain tidak boleh sembarangan dirapal disembarang tempat karena bisa berpengaruh pada alam sekitar beserta penghuninya (alam, hewan, manusia dan Jin).
  • Penurunan ilmu secara lisan dan ada yang tertulis (tergantung versi dan sesuai dengan amanat sang pengijasah).
  • Ilmu Asma’ Sunge Rajeh cukup dihafalkan dalam 3 hari diluar rumah. Tanpa wajib puasa atau tirakat lainnya.
  • Setelah dihafalkan dan dihayati, ilmu siap untuk digunakan.

No comments:

Post a Comment